Mau Berkunjung ke Kota di Komik Donal Bebek? Begini Caranya

Timbuktu merupakan salah satu kota di Mali, Afrika Barat yang menjadi pusat penyebaran Islam dan pendidikan. Kota ini juga sempat populer usai diperkenalkan di Komik Donal Bebek. Terletak di tepian Gurun Sahara, Timbuktu punya berbagai pesona pariwisata melalui bangunan bersejarah yang masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO. Contohnya masjid yang penting dalam perkembangan Islam yaitu Mosques of Djingareyber yang terbuat dari lumpur. Selain itu di sana traveler juga dapat melihat berbagai bangunan unik yang terbuat dari lumpur. Timbuktu juga sempat populer setelah disebut dalam cerita Paman Gober di Komik Donal Bebek. Namun popularitas Timbuktu ini kian tenggelam usai Kekaisaran Islam Mali runtuh dan konflik di sana.

Untuk bepergian ke Timbuktu, traveler perlu usaha keras karena untuk mencapai tempat yang terkenal akan emas-nya itu. Traveler harus menempuh jalur udara dan darat dengan biaya besar. Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, perjalanan menggunakan pesawat dimulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta menuju ke Bandara Internasional Modibo Keita di Bamako, Mali. Berbagai penerbangan dapat dipilih dengan jarak tempuh sekitar 26 sampai 39 jam. Misalnya, dalam salah satu jadwal penerbangan, traveler dapat menggunakan maskapai Garuda Indonesia menuju ke Bangkok lalu transit menggunakan maskapai Kenya Airways menuju Nairobi. Penerbangan kemudian dilanjutkan dengan maskapai yang sama ke Bamako, ibu kota Mali. Biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan ini lebih dari Rp 25 juta. Sesampainya di Bamako, Mali, traveler harus menempuh perjalanan darat menuju Timbuktu selama 16 jam.

Dahulu, perjalanan dari Bamako ke Timbuktu dapat diakses melalui jalur udara. Namun, Bandara Timbuktu yang sudah beroperasi sejak 1961 itu ditutup pada April 2014 lalu. Hal ini dilakukan setelah Air Mali menghentikan operasinya. Setahun sebelumnya, pada Maret 2013 sempat terjadi Perang Timbuktu antara pemberontak Muslim dengan tentara Mali yang didukung Prancis. Aksi tembak menembak kala itu dilakukan terbuka di jalanan termasuk di wilayah bandara. Pemberontak itu punya target menghancurkan markas militer Mali dan sebuah hotel yang jadi tempat tinggal gubernur. Kondisi mencekam di Timbuktu perlahan mulai surut namun geliat pariwisata masih sepi di sana. Dilansir dari TIME, Minggu (9/2/2020) orang yang datang ke Timbuktu biasanya hanya tentara dan jurnaslis.

You May Also Like

About the Author: syella